Rabu, 25 November 2009

َالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه

Ma’asyirol Muslimin wal Muslimat Rohimakumullah,

Malam yang penuh Khidmat ini kita mengenang seorang pahlawan islam, pendekarnya Rasulullah SAW yang mengembangkan kalimat LaaIlahaIllallah Muhammadurosulullah di provinsi Banten. Malam ini kita memperingati Haulnya Sultan Hasanuddin yang ke 439. Malam ini kita berziarah kepada seorang pujangga islam yang berjuang untuk kalimat LaaIlahaIllallah Muhammadurrosulullah.


Al-imam Sultan Hasanuddin Ibnil Imam Syarif Hidayatullah Sunan Gunung Jati, beliau adalah seorang pahlawan yang ikut bersama-sama ayahnya dalam memperangi orang-orang kafir yang kana masuk kenegeri Indonesia. Di mana terjadi peperangan yang luar biasa yang dikenal dengan peperangan suda kelapa yang dipimpin oleh Sunan Gunung Jati dan panglima perangnya adalah Sultan Hasanuddin dan pengatur barisannya adalah pangeran Jayakarta atau Fatahillah.

Setelah berhasil mengusir Portugis, beliau masuk ke Banten, di mana saat itu kota banten belum apa-apa hanya tanah, sawah dan tempat yang tidak dikenal kemudian dihidupkan dan dibangun sampai menjadi pusat perniagaan yang disinggahi para saudagar dari Turki, Mesir, India, Saudi, Belanda, Spanyol. Mereka datang untuk berniaga dan juga berdiskusi tentang keagamaan kepada Sultan Hasanuddin. Bekas-bekas perjuangan beliau masih tersisa di sini, yaitu Mesjid dan menara yang menjadi saksi kebesaran beliau.

Sultan Hasanuddin mengembangkan sayapnya sampai ke pelosok Banten di mana saat itu banyak pendeta-pendeta banten yang masuk islam di tangan beliau. Sultan Hasanuddin memiliki ilmu yang luar biasa di mana pernah di suatu gunung di daerah Banten ini, beliau diuji oleh 11 pendeta dengan ujian terakhir yaitu adu ayam dan dimenangkan secara mutlak oleh Sultan Hasanuddin. Ini ditunjukkan agar mereka semua masuk islam

Sultan Hasanuddin hanya menjabat 2 tahun di dalam kepemerintahan Banten, tetapi di dalam masa 2 tahun tersebut sudah bias merenovasi keadaan-keadaan Banten. Akhirnya beliau dipanggil oleh Allah SWT dalam keadaan masih memimpin percaturan politik Banten dan memimpin peperangan dengan Pakuan. Beliau wafat dan diangkat oleh Allah bertepatan dengan malam Lailatul I’ed atau malam lebaran, dan diteruskan oleh anaknya Maulana Yusuf yang meneruskan perjuangan beliau di mana para Ulama kemudian bersatu dan memasuki Pakuan sampai ke Padjadjaran sehingga semuanya masuk ke dalam islam. Ini semuanya berkat dari Sultan Hasanuddin yang dipimpin oleh Al-imam Al-qutb Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati)

Maka Ma’asyirol Muslimin wal Muslimat Rohimakumullah, di dalam kesempatan yang pendek ini Saya akan menyampaikan sebuah Firman Allah yang berbunyi:

وَلاَ تَحْسَبَنَّ الَّذِيْنَ قُتِلُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللهِ اَمْوَاتاً بَلْ اَحْيَاءٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُوْنَ

yang artinya: Jangan kamu kira, duga dan nyana, orang yang hidupnya untuk agama Allah dan berjuang di jalan Allah,ketika mereka meninggal hanya jasadnya saja yang dikubur dan ditanam di dalam bumi karena jasadnya dari tanah dan dikembalikan ke dalam tanah tetapi Ruhnya tetap hidup sampai hari qiyamat di sisi Allah dan diberi rizqi oleh Allah. Di dalam tafsir Jalalain, Imam Jalalain mengatakan bahwa Waliyullah, Mujahid Fii Sabillah diberi dua rizqi oleh Allah, yang pertama Ruhnya diberi kebebasan oleh Allah untuk pergi kemanapun tanpa ada yang membatasi dan yang kedua do’a-do’anya masih didengar oleh Allah Jalla Jalaluhu.

Ma’asyirol Muslimin wal Muslimat Rohimakumullah,

Bapak-bapak, Ibu-ibu dan semua para Jama’ah yang datang jauh-jauh. Ketahuilah! Bahwa tidak alan percuma ziarah kita malam ini karena kita akan mendapatkan Barokah karena seperti Saya katakan tadi bahwa para Auliya Allah do’a-do’anya masih didengar oleh Allah Jalla Jalaluhu.

Besok kita semuanya akan menghadap sakaratul maut, di mana sakaratul maut ini akan menentukan apakah kita ini mati dalam keadaan muslim (husnul khatimah) atau sebaliknya. Di mana pada suatu saat Rasulullah pernah bertemu dengan Iblis. Rasulullah bertanya, wahai Iblis La’natullahi a’laik, waktu kapan dan bagaimana engkau mengganggu umatku? Iblis menjawab dua hal aku akan mengeluarkan seluruh energiku untuk mengganggu umatmu, yaitu pada saat umatmu melaksanakan Shalat (Fardlu dan Sunnah) dan yang ke dua waktu sakaratul maut, akan aku ganggu sebisa mungkin agar dia melenceng di waktu pencabutan ruhnya, sehingga mereka bisa bersamaku nanti di neraka, Nau’dzu billahi min dzalik.

Dan bila kita dekat dengan para waliyullah, waktu sakarotul maut mereka itu semua datang, untuk mengingatkan kita kepada dzikrullah, sebab setiap orang yang mau mati, mata dan hijabnya dibuka oleh Allah, Di mana di dalam satu ayat Al-Qur’an dikatakan

فَلَوْلاَ اِذَا بَلَغَتِ الْحُلْقُوْمَ وَاَنْتُمْ حِيْنَئِذٍ تَنْظُرُوْنَ

Waktu roh itu dicabut dari jasadnya Allah membuka mata hijab kita sehingga kita melihat Auliya Allah yang kita cintai, yang kita ziarahi dan ikuti jejaknya, dan waktu kita tiba pada sakaratul maut, mengingatkan kita kepada dzikrullah, dzatillah, mengucapkan Allah, Allah, Allah. Bahkan mereka mengajarkan kita LaaIlahaIllallah Muhammadurrosulullah.

Seperti pada kisah dari Imam Alqorhi, beliau seorang imam besar yang ketika beliau wafat beliau mengatakan kepada anak dan istrinya, ketahuilah bahwa yang tidak kamu lihat sekarang aku melihatnya, guru-guruku semuanya mengingatkan tentang dzatillah.

Jangan ragu dan jangan kuatir… mintalah ketika kita berziarah hanya kepada Allah agar kedermawanannya seperti beliau, ilmunya seperti beliau. Paling tidak mendapatkan imbas berupa percikan-percikan barokah dari beliau di dalam perjalanan hidup kita. Dan bagi para hadirin dan jamaah yang jauh-jauh, datang kembali nanti dengan membawa serta anak dan cucunya untuk melestarikan dan menuntun keluarga kita mengetahui Sultan Hasanuddin dan meneruskannya kepada generasi-generasi islam.

Dan seyogyanyalah peringatan Haul Sultan Hasanuddin harus dikenang dengan perayaan yang luar biasa. Tidak hanya mengenang hari jadi Banten, tetapi juga mengenang pendiri kota banten yaitu Sultan Hasanuddin.

وَبِاللهِ تَوْفِيْقٌ وَالْهِدَايَةْ وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهْ



Tidak ada komentar:

Posting Komentar